Selasa, 29 September 2009


MENJADI ORANG TUA YANG SUKSES

Orang tua yang sukses dan anak-anak mereka adalah pasangan-pasangan dalam hal tata tertib. Orang tua yang sukses mengetahui bahwa disiplin merupakan suatu proses pengajaran. Disiplin bukanlah sekedar hukuman. Orang tua yang sukses mengetahui bahwa tingkah laku dan emosi-emosi mereka mempengaruhi tingkah laku dan emosi-emosi anak-anak mereka. Orang tua yang sukses menjadi contoh tangggungjawab. Mereka memusatkan perhatian mereka dan energi mereka pada segi-segi positif tingkah laku anak-anak mereka. Orang tua yang sukses menekankan kerjasama bukan kendali. Orang tua yang sukses mengajarkan anak-anak mereka untuk berpikir sendiri, mengajarkan pengendalian diri kepada anak-anaknya. Orang tua yang sukses membina harga diri, mereka tahu bahwa harga diri yang sehat merupakan unsur utama yang dibutuhkan anak-anak untuk mengembangkan keyakinan diri dan daya tahan.

Orang tua yang sukses belajar dari anak-anak mereka. Mereka menyusun pola-pola reaksi yang dapat mengurangi kenakalan. Mereka adalah orang tua yang konsisten. Mereka mengatakan apa yang mereka maksudkan dan memaksudkan apa yang mereka katakan. Mereka menindak lanjuti ucapan mereka, tetap tenang bila marah, menggunakan hukuman-hukuman yang mendidik, bukan untuk membalas dendam. Orang tua yang sukses menghubungkan kegiatan-kegiatan tertentu dengan tingkah laku yang baik.

Orang tua yang sukses mengantisipasi masalah, mereka punya suatu rancangan permainan. Mereka punya strategi-strategi proaktif untuk mengelola amarah, pembangkangan, pertengkaran, perbantahan, dan perebutan kekuasaan. Orang tua yang sukses mempunyai rencana-rencana yang mengajarkan nilai-nilai dari merampungkan pekerjaan rumah tangga, mendapatkan uang saku, dan membuat PR.

Orang tua yang sukses tidak membiarkan kenakalan mencegah mereka menikmati kelucuan anak-anak mereka, mereka keras tetapi positif. Mereka serius tentang pentingnya kelakuan yang semestinya. Tetapi bisa mempunyai rasa humor seperti anak kecil kapan saja diperlukan. Orang tua yang sukse tahu bagaimana menghargai anak-anak mereka bahkan bila mereka sering nakal, yang paling penting, orang tua yang sukses terbuka terhadap perubahan.

APA TUJUAN ANDA PUNYA ANAK?


Ada banyak alasan mengapa orang ingin mempunyai anak. Tetapi anda harus berhati-hati dengan alasan yang salah dalam mempunyai anak.
Alasan yang sangat salah dalam mempunyai anak adalah agar kelak mereka bisa membantu dan mengurus anda dan atau pasangan anda diusia senja. Mereka yang mempunyai anak karena alasan ini kemungkinan besar akan merasakan kekecewaan dan ketidakbahagiaan. Kecewa karena mereka kelak akan menemukan bahwa anak-anak mereka yang telah dewasa memiliki keluarganya sendiri, dan dengan demikian tidak bisa sungguh-sungguh merawat orang tua mereka. Bahkan sekalipun anak-anak mereka yang telah beranjak dewasa cukup berbakti dan memperhatikan mereka, perhatian ini sifatnya terbatas dan orang tua ini lebih sering dipandang sebagai barang yang "mengganggu tetapi tidak bisa ditolak", dan karenanya menimbulkan ketidakbahagiaan.

Alasan salah lainnya adalah EGO baik itu untuk memamerkan "kejantanan sang ayah" ataupun menginginkan sang anak mencapai apa yang tidak bisa dicapai oleh mereka, misalnya menjadi sosok orang tertentu yang tidak bisa mereka lakukan, dan dengan demikian bisa dengan bangga memamerkannya, contohnya "Ini anakku, dia seorang DOKTER", dan sebagainya.


PASTIKAN TUJUAN ANDA BENAR

Tujuan yang benar adalah bertindak sesuai dengan tanggungjawab ANDA, yaitu memastikan anak-anak anda tumbuh menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab, anak-anak yang sukses, anak-anak yang bahagia dan pandai menyesuaikan diri. Menjadikan mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, mereka menyayangi dan menghormati orang lain. menjadikan anak-anak yang berlaku sopan dan memiliki motivasi. Menjadi anak yang mandiri dan bisa berkontribusi untuk umat manusia dengan cara mereka sendiri.

TUJUAN ASUHAN ATAU PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA

Membentuk manusia dewasa dan berkualitas.
Dewasa adalah manusia yang sudah terbentuk atau jadi atau sudah mandiri, tidak menggantungkan diri kepada keberadaan atau pertolongan orang lain.
Dewasa jasmani : tubuhnya mampu atau kuat melakukan tugas-tugas orang dewasa.
Dewasa rohani : bertanggungjawab atas segala perbuatan dan tingkah lakunya.
Dewasa sosial : cakap bergaul dengan masyarakat.

Jadi manusia dewasa yang berkualitas adalah ;
-Beriman terhadap TUHAN YANG MAHA ESA
-Sehat jasmani dan rohani
-Berakhlak baik/berbudi pekerti yang luhur/berkarakter yang baik
-Berdisiplin
-Mandiri dan memiliki kesetiakawanan yang baik
-Berpendidikan
-Segar, tangguh dan terampil

Anak adalah ;
-Manusia yang belum dewasa
-Masih tumbuh dan berkembang
-Masih dalam masa belajar
-Masih dalam pembentukan
-Belum terbentuk